READY TO GET PUBLISHED (BUKU "JANGAN JADI SARJANA BASI")

Faktanya, ada sekitar 400 ribu sarjana baru yang mengganggur tiap tahunnya. Itu artinya diperkirakan ada banyak sarjana di negeri ini yang belum bekerja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 mencatat 7,24 juta orang belum tertampung oleh pasar kerja sampai Agustus 2014. Sementara tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,94 persen dari angkatan kerja yang berjumlah 121,87 juta orang.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan sarjana Indonesia??? Apa yang salah dengan mahasiswa di negeri kita? Kenapa sarjana dengan IPK sangat memuaskan atau dengan pujian (cumlaude) malah banyak yang susah mencari pekerjaan? Kenapa pula pendidikan tinggi yang mereka tempuh tidak mampu menjamin penghasilan tinggi?

Di era globalisasi ini, perubahan yang cepat juga terjadi pada lini pendidikan. Kita tahu semenjak pemerintah mewajibkan pendidikan atau wajib belajar (wajar) 12 tahun, banyak lulusan SMA yang ingin menjadi sarjana. Pemerintah menambah kuantitas perguruan tinggi sehingga menghasilkan ratusan ribu sarjana baru tiap tahunnya.

Tapi sayangnya pertambahan lulusan sarjana yang membludak itu tidak diimbangi dengan jumlah lowongan pekerjaan yang cukup banyak, sehingga terjadi persaingan yang ketat dan semakin ekstrim. Proses penerimaan pegawai negeri maupun pegawai perusahaan semakin selektif dalam memilih karyawannya.

Nilai IPK yang bagus saja sekarang tidak cukup! Karena saat ini kita sedang berada pada era inovasi, dimana peluang-peluang pekerjaan akan berfokus pada keterampilan berpikir kreatif dan inovatif (life skill), bukan keterampilan akademis semata (nilai rapor/IPK/ijazah).

Sebenarnya masalah terbesar sekaligus akar permasalahannya dari semua masalah yang disebutkan adalah karena mereka itu sarjana Buta Potensi, BASI.  

Loh??? Apa hubungannya??? Mengapa BASI menjadi masalah terbesar banyaknya sarjana yang menganggur dan berpenghasilan mini? Karena mereka belum tahu dahsyatnya potensi diri.

Nah, kalau kamu sudah tau belum potensi dirimu?

Kuliah salah jurusan..

Lulus jadi pengangguran..

Kerja digaji pas-pasan..

Jabatan selalu bawahan..

Tua penuh penyesalan..

Keadaan yang demikian bukan tidak mungkin kita alami manakala kita tidak segera ambil tindakan nyata untuk menemukan, menggali dan mengoptimalkan potensi dahsyatmu itu. 

"Potensi yang kamu miliki adalah harta karun yang terpendam, jika kamu tak segera menemukannya, menggalinya dan mengoptimalkannya maka jangan harap kamu bisa sukses. Orang yang menemukan potensi diri mampu mengambil tindakan nyata untuk kebaikan dan kesuksesannya."

(Miftahly Nurrokhim, dalam Buku "Jangan Jadi Sarjana Basi", 2017, h. 43)

Ready to Get Published "Jangan Jadi Sarjana Basi"

Info pemesanan: 085782720375 ^^